Post pertama, kali ini akan membahas tentang prinsip dasar pwm.
PWM (Pulse Width
Modulation) merupakan suatu metode untuk
mendapatkan sinyal DC yang bervariasi
yang dikendalikan secara analog maupun
digital yang bertujuan untuk
mengontrol kecepatan motor. Sinyal DC
tersebut adalah suatu pulsa dengan frekuensi
dan amplitudo tetap dan lebar pulsa yang
dapat diubah – ubah. PWM bisa
dibangkitkan secara software maupun hardware. sehingga dapat dibentuk
gelombang dengan duty cycle yang
dapat diatur sesuai dengan program. Adapun bentuk gelombang PWM dapat dilihat pada Gambar dibawah
ini :
Bentuk Gelombang PWM
PWM
pada dasarnya adalah menyalakan (ON) dan
mematikan (OFF) motor DC dengan
cepat, Kuncinya adalah mengatur berapa lama waktu ON dan OFF.
T -
ON Dan T - OFF Pada PWM
Duty Cycle
adalah rasio lebar pulsa (dalam satuan waktu) ON terhadap periodenya/waktu total (waktu total = ON + OFF).
Duty cycle 10% artinya lebar pulsa high adalah 10% dari periode sinyal
kotak, begitu juga 50% dan 90%.
Duty
Cycle 10%, 50% dan 90%
Variasi
duty cycle ini memberikan harga
tegangan rata – rata yang berbeda–beda. Sinyal PWM dengan duty cycle
yang besar memiliki harga rata-rata yang lebih besar dibandingkan yang memiliki
duty cycle kecil. Nilai tegangan yang
diberikan sebanding dengan nilai duty
cycle yang diberikan. Adapun rumus duty
cycle, yaitu :
duty cycle = t high / (t high + t low) × 100%
Metode
Pulse Width Modulation (PWM)
merupakan metode yang cukup efektif untuk mengendalikan kecepatan motor DC. PWM
ini bekerja dengan cara membuat gelombang persegi yang memiliki perbandingan
pulsa high terhadap pulsa low yang telah ditentukan, biasanya
diskalakan dari 0 hingga 100% seperti pada Gambar Gelombang persegi ini memiliki frekuensi tetap (biasanya maximum 10 KHz) namun lebar pulsa high
dan low dalam 1 periode yang akan diatur. Perbandingan pulsa high terhadap low ini
akan menentukan jumlah daya yang diberikan ke motor DC.
Penggunaan sinyal PWM biasanya untuk mengendalikan kecepatan motor DC . Salah satu faktor penting dalam penggunaan
sinyal ini adalah besarnya frekuensi
yang dipilih. Membangkitkan sinyal dengan frekuensi
rendah lebih mudah dibandingkan frekuensi
tinggi. Tetapi sinyal PWM dengan frekuensi rendah tidak memberikan hasil
yang memuaskan jika diaplikasikan pada motor DC. Putaran motor DC pada sinyal PWM frekuensi rendah akan tersendat-sendat atau putaran motor tidak mulus.